PARADIGMA VIRGINITAS DI KALANGAN REMAJA
Latar belakang masalah
Bicara virginitas di kalangan remaja saat ini terutama remaja yang berada di lingkungan metropolis bukanlah merupakan suatu hal yang patut ditabukan lagi. Banyak remaja metropolis yang beranggapan bahwa virginitas bukanlah suatu hal yang begitu berharga. Bahkan dewasa ini kata “virginitas” telah mengalami banyak penyempitan makna. Semula ”virgin” diartikan : seseorang yang belum pernah sama sekali melakukan hubungan seksual, namun sekarang ”virgin” dimaknai utuh tidaknya selaput dara seorang wanita.
Dapat kita amati dalam pergaulan remaja metropolis yang penuh dengan keglamouran dan kebebasan ini, dimana budaya hedonis dan kapitalis telah mengakar pada para remaja, nampaknya virginitas bukanlah hal yang penting yang perlu dipertahankan. Dalam pandangan mereka, selama suka sama suka, kenikmatan yang belum sepantasnya dirasakan sah-sah saja dilakukan, toh tidak merugikan salah satu pihak. Padahal anggapan tersebut merupakan salah satu cikal bakal munculnya berbagai kenakalan remaja yang berujung pada rusaknya moral bangsa, karena remaja merupakan calon penerus bangsa yang seharusnya memiliki moral yang tinggi.
Apa sih virginitas itu??
Disisi lain, ketidakpedulian masyarakat juga turut andil dalam masalah ini. Bagaimana tidak, mereka merasa selama perbuatan remaja hedonis tersebut tidak mengganggu ketentraman dan ketenangan. Bisa dikatakan It’s okay to do, up to you, me is me and you are you. I don’care what happen.
Virginitas remaja, bukan hanya dominasi kaum cewek, kaum cowok juga harus ambil bagian dalam masalah ini. Karena makna virgin bukan hanya ‘kegadisan’ saja, tapi juga mencakup ‘keperjakaan’.
Dan “Virgin” disini dimaknai pure or untouched, yang artinya adalah masih suci dan belum pernah terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang negatif, seperti hubungan seksual.
Virginitas sangat dekat hubungannya dengan melakukan hubungan seks. Menjaga virginitas berarti menjaga hubungan pergaulan dengan lawan jenis, agar tidak melewati batas atau kebablasan. Virgin atau tidaknya seseorang bukan hanya dilihat pada kondisi selaput dara saja, tapi juga pada perilaku seksual dia yang menjurus.
Kevirginitasan seorang gadis tidak dilihat dari masih utuh tidaknya selaput dara, tapi bagaimana perilakunya dengan lawan jenis, masih bersih ataukah sudah kotor. Nah, mengapa kevirginitasan seorang gadis tidak diidentikkan dengan selaput dara? Disini ada beberapa hal yang harus kita ketahui tentang selaput dara, yang pertama, selaput dara hanyalah suatu selaput yang sebetulnya pun bentuknya tidaklah tertutup rapat tanpa lubang, karena seorang cewek harus mengeluarkan darah menstruasinya tiap bulan secara rutin, dan bagaimana secara logika dia harus mengeluarkan darah mens jika dia memiliki selaput yang tertutup rapat? Yang kedua, perlu kita tahu bahwa karakteristik selaput dara antara satu cewek dengan cewek yang lain itu berbeda-beda, ada yang begitu tebal, sehingga pada malam pertama berhubungan selaput dara ini tidak langsung terkoyak, ada pula yang sangat tipis yang bila sedikit tersentuh saja sudah robek, nah oleh karena inilah kita tidak boleh mengklaim bahwa virginitas seorang cewek distandartkan pada selaput dara. Non sense. Tidak sedikit kasus tentang selaput dara robek akibat aktivitas olah raga
Faktor-Faktor yang dapat memicu hilangnya virginitas
Lemahnya iman dan pengendalian diri
Faktor inilah yang menjadi tolak ukur bagaimana kita bergaul dengan lawan jenis, kuat lemahnya iman dan pengendalian diri, menjadi penentu baik buruknya pergaulan kita. Semakin kuat iman dan pengendalian diri kita, semakin baik pula moral dan perilaku kita.
Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya virginitas atau keperjakaan
Kebanyakan masyarakat Indonesia masih mengangggap tabu untuk membahas masalah seks, sehingga pendidikan seks diusia muda terutama remaja sangat minim. Hal ini mengakibatkan banyak para remaja yang tidak mengetahui dampak negatif dari pergaulan bebas, sehingga mereka bayak yang ingin mencoba-coba.
Masyarakat yang lepas kontrol dan individualis juga memicu maraknya sex bebas di kalangan remaja
Di dalam masyarakat terdapat norma yang berlaku. Namun akhir-akhir ini beberapa diantaranya menghiraukan norma yang berlaku didalam masyarakat. Sehingga memicu adanya perilaku sex menyimpang di kalangan remaja.
Minimnya kepedulian dari masyarakat sekitar
Masyarakat sekarang lebih mementingkan hal-hal seperti korupsi negara, terorisme, dan lain-lain. Sehingga masalah tentang virginitas dan keperjakaan lebih dikesampingkan. Padahal hal tersebut sangat kontras dengan moral dan masa depan masing-masing individu, dan pastinya berpengaruh besar terhadap bangsa dan negara. Dapat kita amati juga, tidak sedikit masyarakat yang berpedoman “Selama hal tersebut tidak mengganggu saya, maka biarkan saja”.
Adanya beberapa tayangan TV, seperti sinetron, yang mengumbar aurat yang mampu membangkitkan syahwat pemirsanya.
Demi meraup keuntungan dan komersil stasiun TV dengan jelas menampilkan acara-acara TV yang mengumbar aurat yang mampu membangkitkan syahwat pemirsanya sehingga menarik perhatian untuk menonton. Mereka menampilkan seolah-olah anak yang modern dan gaul adalah anak yang mengikuti trend atau budaya saat ini. Padahal hal tersebut bertentangan dengan norma agama dalam hal perzinaan.
Tips-Tips Menjaga Virginitas
Menjaga keperawanan/keperjakaan itu tidaklah mudah. Apalagi jika menilik pergaulan saat ini yang sudah dipengaruhi budaya kebarat-baratan yang mengarah pada free sex (seks bebas). Bagi orang-orang yang lebih memperturutkan hawa nafsunya, membicarakan pentingnya menjaga keperawanan dianggap sesuatu yang tidak penting bahkan malah menjadi ejekan mereka dan menganggap kehilangan keperawanan/keperjakaan karena melakukan hubungan seks dengan orang yang dicintai (sebelum menikah) adalah wajar.
Pengaruh budaya, pergaulan dan media elektronik terutama televisi dan internet makin memudahkan seseorang tergelincir berbuat asusila. Tontonan dan bacaan yang vulgar dan hubungan lawan jenis yang tidak diimbangi dengan pengetahuan agama dan nilai-nilai moral dapat menjerumuskan para remaja kepergaulan bebas yang pada akhirnya jatuh ke perbuatan zina, menghilangkan keperawanan dan keperjakaannya. Belum lagi kondisi yang bakal mereka hadapi setelah itu, hamil muda, penyakit kelamin, HIV/AIDS, adalah akibat yang ditimbulkan dari hubungan seks bebas.
Bagi orang yang pernah melakukan seks bebas sebelum nikah, biasanya akan mengulang kembali perbuatannya karena menganggap diri sudah tidak suci lagi atau juga karena menikmati perbuatannya tanpa memikirkan dampak buruknya.
Berikut ini ada beberapa tips untuk menjaga dan mempertahankan keperawanan wanita dan keperjakaan pria untuk dilakukan :
• Memilih Pergaulan yang positif
Point ini sangat perlu diperhatikan. Remaja merupakan masa transisi dimana masih mencari kepribadian yang cocok dikembangka untuk dijadikan jati dirinya. Dimasa ini mereka juga ingin terus mengaktualisasikan diri di berbagai banyak bidang. Oleh karena itu mereka cenderung mengikuti berbagai macam kegiatan yang menurut mereka sesuai dengan kepribadian. Nah disinilah yang menjadi tantangan utama, jika mereka tidak pandai dan kritis dalam menyeleksi kegiatan yang bervariasi tersebut, bukan tidak mungkin lagi kalau mereka berpotensi besar terseret oleh pergaulan bebas.
• Menolak ajakan berbuat mesum
Sebagai kader-kader remaja yang sehat dan berprestasi, kita harus tegas dalam menentukan pilihan, terutama yang menyangkut masa depan. Jika suatu saat kita ditawari untuk mencoba hal-hal yang negatif, maka kita harus tegas menolaknya.
• Menghindari situasi dan tempat yang berpotensi untuk berbuat mesum
Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan, baik kesempatan tempat maupun aktu. Oleh sebab itu kita harus selalu berhati-hati dalam setiap kondisi.
• Menjaga sikap dan aurat
Dengan menjaga cara berpakaian dan sikap, kita dapat meminimalisir perilaku-perilku yang negatif.
• Ciptakan lingkungan pertemanan yang sehat dan islami
Dalam bergaul dengan lawan jenis ada batas-batas atau norma yang harus kita terapkan.
• Menanamkan nilai-nilai agama dan moral
Pendidikan agama merupakan bekal yang penting dalam kehidupan kita sebab merupakan sebuah pedoman.
• Menyadari akibat atau dampak yang ditimbulkan
Jika kita mengetahui bagaimana bahayanya pergaulan bebas, maka pasti kita akan menjauhinya.
Dampak Hilangnya virginitas
1. Personal damage
2. Penyimpangan sosial
3. Potensi besar yang dapat memicu terjangkitnya HIV/AIDS
4. Menyebarnya penyakit menular seksual
5. Banyak remaja yang kehilangan masa depannya
6. Rusaknya moral bangsa